Arwana
termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan
“bony-tongue” (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa
tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan,
seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad,
Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana,
tergantung dari tempatnya.
Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya memanjang, ramping, dan “stream line”,
dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi
warna seperti hijau, perak, atau merah. Pada bibir bawahnya terdapat
dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui
posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dalam kriteria
penilaian keindahan ikan.
Potensi
pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian pakan
berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm,
sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal Amerika
Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm.
Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder),
ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat
permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis
pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat
menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya.
Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga yang
hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka
pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik.
Arwana
merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad.
Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas
menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES (Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa ikan Arwana
Asia sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi. Berbagai jenis Arwana Asia antara lain:
Arwana
merah berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat,
seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai
habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini
merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi
ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air
gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai
telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada
ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan
terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti
badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang
lebih intensif, dan warna dasaryang lebih pekat.
Warna
merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut.
Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh
lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh
ikan terlihat berwarna merah.
Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red),
meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah
Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di
anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.
Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut :
Arwana Merah Cabai
|
Arwana Merah Darah
| |
Tampilan Warna | Seperti merah cabai | Seperti merah darah |
Bentuk fisik | Bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok | lebih panjang dan lebih ramping |
Lebar tubuh | relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal | menyempit secara gradual |
Warna mala | Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh bagian atas kepala dan bagian rahang bawahnya | mata lebih putih dan lebih kecil |
Bentuk ekor | Seperti intan (diamond) | Seperti kipas |
Warna pada usia muda | cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yang pekat | memiliki kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat |
Pertumbuhan | Lebih lambat | Lebih cepat |
Ciri
morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam membedakan kedua varitas
tersebut.
Perkembangan
warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda.
Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun.
Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang relatif
sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah
mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke
merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan
kesabaran dan usaha yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.
Varietas
Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum
dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange.
Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas
ini tidak semerah keduanya.
Merah
Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai
disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas
dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas
kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi
berwarna merah muda atau merah jambu.
Golden
varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden.
Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak,
Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering
diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang,
Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut sebagai cross back, karena
varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati
punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling
tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.
CBG
dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu
Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold
Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana
Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada
usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.
Merupakan
verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden
Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah
Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna
emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung
namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung
dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima.
Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru,
hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip,
kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda
memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.
RTG
boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat
tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif
lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan
varietas yang dilindungi CITES.
CBG
sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara
kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan
sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas
menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring
yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya
tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).
Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian.
Perbedaan
harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari
10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12
cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.
Arwana
hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di
beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakandan warna bisa saja
ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat
dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola
garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar
dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.
Banjar
Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan
diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya
ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange
atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi.
Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda,
sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar
dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut
yang tidak terlalu lancip.
Perbedaan lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Banjar Merah
|
Arwana Merah Muda
| |
Warna sirip | warna sirip yang lebih muda atau cenderung orange-merah pucat. | merah pekat merata pada seluruh permukaan |
Warna sisik | Kuning atau kehijauan | Mengkilap |
Bingkai sirip dan tutup insang | Pink tua atau seperti karat, setelah dewasa menjadi jingga atau merah | Tidak ada tampilan seperti pada Banjar |
Apabila
ragu dalam memilih arwana, bawalah seorang yang telah berpengalaman
memelihara arwana atau belilah arwana yang telah disertifikasi dan
memiliki sertifikat yang sah.
Arowana
irian (jardini) ada 2 macam. Yang umum ditemui berwarna dasar hijau
dan bermutiara merah. Jenis jardini lain berwarna dasar hitam dan
bermutiara emas serta lebih sulit ditemui.
Di Australia ditemukan pula jardini tipe 1 (warna dasar hijau, mutiara merah) yang disebut red spotted pearl (Scleropages leichardty).
Cross back dan golden red; red spotted pearl dan jardini adalah
kerabat, dengan perbedaan lingkungan yang mempengaruhi performa.
Perbedaan
yang sangat mencolok adalah pada red spotted pearl, mutiara merah
bertaburan secara mencolok pada tubuhnya. Sedangkan pada arowana
jardini di mutiara di badannya tidak semencolok arowana red spotted
pearl dari australia. Harga jardini (mutiara merah,warna dasar hijau)
12-15 cm dijual dengan kisaran harga 60-80 ribu rupiah, sedangkan
arowana red spotted pearl karena langka di Indonesia dihargai 1.3-1.5
juta rupiah.
Arwana
tahan terhadap serangan berbagai penyakit. Tetapi sensitif terhadap
perubahan kualitas air, terutama terhadap peningkatan kadar amonia,
nitrit dan nitrat.
6.Silver Arwana (Brazil)
Silver Arwana |
Belakangan
tersiar kabar bahwa jenis ini sudah ada dengan warna platinum silver
(warna silvernya menyerupai warna platinum & merata di seluruh
tubuhnya).
7.Silver Black Arwana
Silver Black Arwana |
8.Arapaima Gigas
Arapaima Gigas |
Ikan
ini adalah jenis ikan yang bernapas dengan mengambil oksigen secara
langsung, oleh sebab itu ikan ini sering kali kepermukaan air untuk
mengambil udara.
Dengan ukuran
tubuhnya yang besar dan tenaga yang luar biasa, Arapaima dapat
merobohkan seekor anak kerbau yang sedang minum di pinggir sungai dan
memakannya.
9.African Arwana (Arwana Afrika)
African Arwana |
Seperti namanya, jenis arwana ini hanya ditemukan di
Afrika. Bentuk tubuhnya hampir menyerupai silver arwana, namun bentuk
kepala.
0 comments:
Post a Comment