Wednesday, April 4, 2012

Memancing Patin


Ikan Patin Adalah Jenis Ikan Malam Hari

Ikan Patin dalam bahasa latin Pangasius sp. merupakan jenis ikan liar yang banyak terdapat di sungai – sungai besar dan kecil terutama di daerah tropis di  Asia. Di Indonenesia ikan Patin terdapat banyak di sungai – sungai besar seperti sungai Batanghari (Jambi), Sungai Kampar (Riau) dan sungai Musi (Palembang). Ikan ini sangat menyenangi sungai dengan perairan deras meski habitatnya adalah dasar dan pinggir dari perairan tersebut ( demersal ) sampai tengah perairan. Ikan patin di alam liar biasanya bersembunyi di dalam lubang di pinggiran sungai.

budidaya ikan patin
Ikan Patin termasuk ikan yang beraktifitas pada malam hari atau noctural. Ia termasuk ikan demersal atau ikan dasar . Secara fisik memang dari bentuk mulut yang lebar persis seperti ikan demersal lain seperti lele dan ikan gabus. Malam hari ia akan keluar dari lubangnya dan mencari makanan renik yang terdiri dari cacing, serangga, udang sungai, jeni – jenis siput dan biji – bijian juga. Dari sifat makannya ikan ini juga tergolong ikan yang sangat rakus karena jumlah makannya yang besar.
Ikan patin baru saja berhasil dibudidayakan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga masih cukup baru di kalangan para konsumen ikan tawar. Namun sekarang jumlah permintaan di pasar sebagai konsumsi dan di kolam pancing sebagai ikan pancingan juga semakin meningkat. Ikan yang di budidayakan di kolam pembiakan dapat diberi makanan pengganti seperti pelet . untuk para pemancing yang berburu ikan patin diwajibkan menggunakan senar yang cukup besar, karena tarikan dan tenaga dari ikan ini cukup kuat hampir menyamai tarikan ikan dasar lain.
Rangkaian pancing ikan patin

Rangkaian pancing ikan patin bisa menggunakan pelampug atau tidak (Glosor).Rangkaian ikan pancing bisa terdiri 1 atau 2 mata kail ukuran kecil sampai sedng. Hal ini dikarenakan ikan pegasius tidak memiliki mulut yang terlalu besar. Gunakan kawat nikelin kecil dan lemas atau kenur pandu / lider, kili-kili dan timah pemberat ukuran kecil.Yang harus diingat, apabila anda lebih suka pada pelampung adalah jarak kail samapai pelampung harus sepanjang dalamnya sungai atau kolam agar umpan dapat menyentuh dasar.

Rangkaian senar 1
Pertama-tama ikatan pancing ke nikelin / kenur pandu sepanjang 5-7 cm, kemudian nikelin ataukenur pandu tersebut (apabila ada dua, kedua-duanya) diikatkan ke kili-kili.Sebelumnya kili-kili itu diikatkan ke senar utama, jangan lupa masukkan timah pemberat dikenur utama. Pastikan timah pemberat yang digunakan adalah jenis yang bolong di tengah (timahmelinjo) sehingga timah dapat bergerak leluasa di senar utama.Setelah timah dimasukkan, ikatkan senar utama ke kili-kili yang tersambung dengan mata kail.Setelah rangkaian pancing jadi, gunakan karet stopper di senar utama sebagai penjaga agar timahtidak berjalan terlalu jauh dari kili-kili. Jarak 5 cm biasanya sudah cukup memadai.

Rangkaian senar 2
Setelah umpan yang terpasang dilempar , pastikan senar berada di garis lurus antara pemancingdan umpan. Tidak perlu menarik senar sehingga tegang, justru biarkan agak kendor sehinggasenar bisa terlihat terapung di atas air membentuk satu garis. Apakah ikan menyambar, maka pemancing akan melihat garis yang terbentuk dari senar di atas air tersebut berjalan.Ikan patin tidak akan membawa umpan dalam satu kali sentakan, begitu senar bergerak beberapasaat cepat-cepat sentak joran anda. Telat menyentak akan mengakibatkan umpan dilepehkan olehikan dan terlepas.Ikan patin akan terasa mengasikan apabila dipancing dengan senar kecil. Untuk pemuladisarankan senar berukuran 8-12 lbs, bagi yang menyukai teknik fight “tarik-ulur” disarankanmenggunakan senar berukuran 2 – 6 lbs.

0 comments:

Post a Comment